Lomba HUT Ke-49 PDIP Dengan Tuli-tuli, Karlina: Ini Bisa Jadi Aset Kuliner Nasional

    Lomba HUT Ke-49 PDIP Dengan Tuli-tuli, Karlina: Ini Bisa Jadi Aset Kuliner Nasional
    Kuliner Khas Yang Ditampilkan Oleh PDI-P Buton Selatan di Acara HUT Ke-49 PDIP

    JAKARTA - Rangkaian HUT Ke-49, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Perjuangan menggelar acara Lomba kuliner pengganti beras dengan tema Menuju Kedaulatan Pangan dan Penghapusan Stunting di Indonesia, Jum’at (7/1/22)

    Karlina Sukarman anggota DPRD PDIP Buton Selatan mengatakan produk makanan yang ditampilkan adalah makanan khas dari Buton Selatan adalah tuli-tuli yang berasal dari ubi kayu.

    Karlina menjelaskan tuli-tuli merupakan makanan khas Buton berupa gorengan yang sangat nikmat. Gorengan ini memiliki bentuk angka delapan dengan rasa gurih. Biasanya makanan favorit masyarakat Buton ini dinikmati dengan sambal goreng yang menjadikan tuli-tuli semakin lezat.

    Tuli-tuli misalnya, sejenis makanan ringan khas Buton yang berbahan dasar dari ubi kayu parut dikeringkan atau biasa disebut dalam bahasa daerahnya, Kaopi.

    "ini bisa jadi makanan khas nasional atau menjadi asset kuliner nasional, " ucapnya. 

    Ditanya soal bagaimana prospek kedepan, Srikandi Busel ini menggambarkan jika saat ini daerah Busel ada beberapa kelompok yang sudah sejak lama jalankan pembuatan kaopi. 

    "ibu-ibu tinggal kita rapikan dan berikan pembibingan soal marketing, kalau soal pembuatan kaopi mereka sudah lebih cerdas namun tetap kita pikirkan metode efektivitasnya agar lebih tinggi penghasilannya, " jelasnya. 

    Kata dia, sesuai prospek yang sudah dinilai dilapangan saat ini kelompok pembuat kaopi penjualan sampai Kota Baubau sudah tidak kewalahan memenuhi kebutuhan konsumen. 

    "inilah yang harus kita rebut, misalkan baubau saja dari banyaknya penjual gorengan yang membutuhkan kaopi ini para pembuatnya sudah kewalahan, dan ini masih dalam wilayah kecil, bagaimana jika dengan niatan kita ini untuk menasionalkan program kaopi dengan tuli-tulinya, " paparnya. 

    Camilan khas Buton tersebut sangat laris manis dan menjadi sajian wajib yang biasa disajikan bersama sambal di saat santai bersama rekan-rekan atau keluarga.

    "Ibu-ibu bisa kreatif, inovatif dan bisa mengembangkan lagi makanan khas Buton Selatan bisa diterima menjadi makanan nasional, " harap Karlina.

    Selain Tuli-tuli, Ketua LA Center Kabupaten Busel ini menawaekan menu lain yang masih menjadi kuliner Khas Kepulauan Buton. 

    "selain itu ada sanggara banda juga yang menjadi kuliner favorit dari bahan baku ubi kayu dan isi didalamnya pisang, tapi itu pembahasan lain juga untuk bisa kita kerjakan, " tutupnya. 

    HARIANTO

    HARIANTO

    Berita terkait